DOUBLE Super Sana'i

DOUBLE Super Sana'i For a more intense fragrance, go for the DOUBLE Super Sana'i, or SSS. We can supply in high volumes for your Oud and incense business. Worldwide delivery, prices start at USD 300/kg 






DOUBLE Super Sana'i Sementara itu, David Aaker (1996:319) mengatakan bahwa untuk mengukur ekuitas merek harus dilihat melalui lima dimensi yaitu brand awareness, measure perceived quality, brand association, loyalty measure, dan market behaviour measure.
Menurut David Aaker dalam Darmadi Durianto (2004:4) mengatakan bahwa untuk mengukur ekuitas merek harus dilihat melalui lima dimensi yaitu: Brand Awareness (Kesadaran Merek): kesanggupan calon pembeli untuk mengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu. Masyarakat cenderung membeli merek yang sudah terkenal karena mereka merasa aman dengan sesuatu yang dikenal. Perceived Quality (Kesan Kualitas): sebuah merek akan dikaitkan oleh sebuah persepsi kualitas tanpa perlu mendasarkan pengetahuan yang mendetail mengenai spesifikasi. Persepsi kualitas mungkin berwujud sesuatu yang berbeda untuk masing-masing tipe industri.
DOUBLE Super Sana'i Brand Association (Asosiasi Merek): mencerminkan pencitraan suatu merek terhadap suatu kesan tertentu dalam kaitannya dengan kebiasaan, gaya hidup, manfaat, atribut produk, geografis, harga, pesaing, selebritis dan lain-lain. Brand Loyalty (Loyalitas Merek): mencerminkan tingkat keterikatan konsumen dengan suatu merek produk. Bagi perusahaan adalah mahal untuk mendapatkan konsumen baru. Sebaliknya, relatif tidak mahal untuk memelihara konsumen yang sudah ada, terutama jika para konsumen itu sudah puas dan bahkan menyukai merek tersebut.  Other Proprietary Brand Assets: Aset-aset merek yang lainnya seperti paten, cap, saluran hubungan dan lain-lain.
DOUBLE Super Sana'i Ekuitas merek dapat mempengaruhi rasa percaya diri konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian atas dasar pengalaman masa lalu dalam menggunakan produk tertentu. Apabila konsumen tidak tertarik kepada merek dan membeli karena karakteristik produknya, harga dan kenyamanannya dengan sedikit mempedulikan merek, maka kemungkinan ekuitas mereknya kecil. Sebaliknya apabila para pelanggan melanjutkan membeli merek tersebut walaupun dihadapkan pada para kompetitor yang menawarkan karakteristik yang lebih unggul dari segi harga dan kepastiannya, berarti terdapat nilai besar dalam merek tersebut. Brand awareness merupakan kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori merek tertentu (Aaker, 1996:90).
DOUBLE Super Sana'i Terence A.Shimp (2003:11) mengemukakan bahwa brand awareness merupakan kemampuan sebuah merek untuk muncul dalam benak konsumen ketika mereka sedang memikirkan kategori produk tertentu dan seberapa mudahnya nama tersevut dimunculkan.
Brand awareness membutuhkan jangkauan kontinum dari perasaan yang tak pasti bahwa merek tertentu dikenal, menjadi keyakinan bahwa produk tersebut merupakan satu-satunya dalam kelas produk bersangkutan. Peran dan kesadaran merek atas ekuitas merek bergantung pada konteks dan pada tingkat mana brand awareness itu dicapai. Pengetahuan yang dimiliki konsumen tentang keberadaan produk. Biasanya dinyatakan dengan pernyataan-pernyataan seperti: Saya pernah mendengar, Saya pernah melihatnya, Saya pernah mencobanya, Saya tahu apa gunanya.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa brand awareness adalah sampai sejauh mana konsumen dapat mengenali dan menyadari tentang keberadaan suatu merek yang merupakan bagian dari kategori produk tertentu. Tingkatan brand awareness secara berurutan dapat digambarkan sebagai suatu piramida seperti di bawah ini. Penjelasan mengenai piramida brand awareness dari tingkat terendah sampai tingkat tertinggi adalah:
DOUBLE Super Sana'i Unware of brand merupakan tingkat yang paling rendah dalam piramida kesadaran merek di mana konsumen tidak menyadari akan adanya suatu merek. Brand recognition merupakan tingkat minimal dari kesadaran merek. Hal ini penting pada saat seorang pembeli memilih suatu merek pada saat melakukan pembelian. Pengakuan merek, didasarkan suatu tes pengingatan kembali lewat bantuan. Pengenalan merek adalah tingkat minimal dari kesadaran merek, hal ini penting khususnya ketika seorang pembeli memilih suatu merek pada saat pembelian.Pada tingkat berikutnya adalah pengingatan kembali merek (brand recall). Pengingatan kembali merek didasarkan pada permintaan seseorang untuk menyebutkan merek tersebut dalam suatu kelas produk. Hal ini diistilahkan dengan pengingatan kembali tanpa bantuan, karena berbeda dari tugas pengenalan, responden tidak perlu dibantu untuk memunculkan merek tersebut.
DOUBLE Super Sana'i Top of Mind merupakan tingkat tertinggi dari kesadaran merek. Apabila seseorang ditanya secara langsung tanpa diberi bantuan pengingatan dan ia dapat menyebutkan satu nama merek, maka merek yang paling banyak disebutkan pertama kali merupakan puncak pikiran. Dengan kata lain, merek tersebut merupakan merek utama dari berbagai merek yang ada di dalam benak konsumen. Posisi pengingatan kembali yang lebih kuat dari kesadaran puncak pikiran adalah merek dominan, yaitu merek yang menempati posisi sebagai satu-satunya merek yang diingat kembali oleh responden dengan prosentase tinggi. Meanwhile, David Aaker (1996: 319) says that in order to measure brand equity should be viewed through the five dimensions of brand awareness, measure perceived quality, brand association, loyalty measure, and measure market behavior. According to a senior official David Aaker in Durianto (2004: 4) says that to measure brand equity should be viewed through five dimensions: Brand Awareness (Brand Awareness): prospective buyer's ability to recognize, recall the brand as part of a particular product category. People tend to buy brands that are famous because they feel safe with something known. Perceived Quality (Quality impression): a brand will be linked by a perception of quality without a detailed knowledge base on the specifications. Perceived quality may intangible something different for each type of industry.
3. Brand Association (Brand): reflects the image of a brand to a certain impression in relation to habits, lifestyle, benefits, product attributes, geography, price, competitors, celebrities and others.
4. Brand Loyalty (Brand Loyalty): reflects the level of consumer engagement with a brand product. For companies are expensive to acquire new customers. In contrast, relatively inexpensive to maintain existing customers, especially if the consumer had been satisfied and even liked the brand.
5. Other Proprietary Brand Assets: The assets of other brands such as patents, stamp, channel relationships and others.
Brand equity can affect the confidence of consumers in making purchasing decisions on the basis of past experience in using a particular product.
If consumers are not interested in the brand and buy because of the characteristics of the product, price and comfort with little regard to the brand, then the possibility of a small brand equity. Conversely, if the customers continue to buy these brands even though faced with competitors who offer superior characteristics in terms of price and certainty, means that there is great value in the brand.

2.1.1 Brand Awareness (Brand Awareness)
Brand awareness is the ability of a potential buyer to recognize or recall that a brand is part of the category of a particular brand (Aaker, 1996: 90).
Terence A.Shimp (2003: 11) argues that brand awareness is the ability of a brand to appear in the consumer's mind when they're thinking about a particular product category and how easy it is raised in a news release name.
Brand awareness requires a range continuum of feeling uncertain that a particular brand is known, into the belief that the product is the only one in the class of the product in question. Roles and brand awareness on brand equity depends on the context and the extent to which brand awareness is achieved.
According Rhenald Kasali (1999: 378) awareness is:
DOUBLE Super Sana'i The knowledge of consumers about the existence of the product. Usually expressed with statements such as: I've heard, I've seen it, I've tried it, I know what's the point. Some understanding of the above it can be concluded that brand awareness is the extent to which consumers can recognize and be aware of the existence of a brand that is part of a particular product category. Level of brand awareness in a sequence can be described as a pyramid as shown below.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar